Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Pendekatan Analitis dalam Puisi 'Aku Tulis Pamplet Ini'

 
http://artikel-pendidikan-sosial-ilmiah.blogspot.co.id/
Apresiasi Puisi W.S. Rendra dengan Pendekatan Analitis

Pada pendekatan analitis ada beberapa hal yang akan dibahas antara lain pemadatan bahasa dalam puisi, pemilihan kata khas yang meliputi makna kias, lambang, dan persamaan bunyi atau rima, pengimajian, irama atau ritme, tema, nada dan suasana puisi, perasaan dalam puisi, serta amanat puisi.

1.        Pemadatan Bahasa

 Bahasa dipadatkan agar berkekuata gaib. Jika puisi itu dibaca deretan kata-kata tidak membentuk kalimat dan alinea, tetapi membentuk bait dan larik yang sama sekali berbeda hakikatnya.
Bait pertama dalam puisi Rendra berisi 6 baris. Terdapat kata kunci dalam bait pertama tersebut yaitu kata pamflet. Pamflet berarti surat selebaran. Dam hal ini mungkin Rendra ingin menyebutkan bahwa puisi yang ia tulis sebagai sebuah pamflet yang berarti semua orang dapat membaca, tidak hanya orang dari kalangan sastra atau orang yang berpendidikan. Namun sebuah pamflet nyatanya digunakan untuk semua khalayak
Bait kedua terdiri dari 6 baris dan terdapat kata ketidakpastian sebagai kata kunci. Kata tersebut dapat diartikan sebagai ketidakpastian nasib, ketidakpastian hidup, ketidakpastian janji dan dsb.
Bait keempat terdiri atas 5 baris dan terdapat kata kunci merpati pos. Dapat diartikan sebagai penyampai pesan. Namun pesan yang disampaikan benar-benar jujur dan tepat sasaran karena merpati tidak pernah salah dalam menyampaikan pesannya. Tidak ada manipulasi, kebohongan dan ketidaksesuaian dalam isi pesannya kepada tujuannnya.
Bait ketujuh terdiri atas tiga baris yang terdapat kata kunci matahari, rembulan dan gelombang angin. Diartikan sebagai pemerintahan. Bait kedelapan terdapat kata kunci onggokan sampah yang berarti sesuatu yang tidak berguna dan terbuang. Bait kesembilan terdapat kata kunci saudara yang berarti sebangsa, setanah air, dan seibu pertiwi.


2.        Pemilihan Kata Khas

Puisi Rendra yang berjudul “Aku tulis Pamplet ini”yang merupakan salah satu puisi dalam kumpulan sajak Potret Pembangunan dalam puisi ini Rendra tidak menggunakan bahasa puisi yang penuh dengan kiasan seperti yang ditemukan dalam banyak karya puisi pada umumnya. Dalam puisi “Aku Tulis Pamplet ini” terdapat beberapa kata yang Rendra tuliskan dengan memperhitungkan nilai estetik yang tinggi. Seperti pada kata merpati pos, isyarat asap kaum indian, bendera semaphore, dan lumpur kehidupan.

a)        Makna Kias

Makna kias banyak digunakan dalam karya sastra karena pada hakikatnya puisi adalah karya sastra yang paling banyak menggunakan makna kias (Waluyo, 2002:3).Dalam baris pertama hingga ketiga Rendra menggambarkan sajak yang ia tulis ini sebagai sebuah pamflet berarti surat selebaran. Seperti yang sering ditemui bahwa pamflet berisi pemberitahuan untuk khalayak. Pamflet bersifat bahasa tulis, sehingga mampu diingat terus oleh pembacanya. Berbeda dengan bahasa lisan yang muncul di berita atau sarana elektronik yang lain, pamflet lebih efektif menyampaikan pesan oleh Sang pembuat pamflet kepada sasarannya.
Selebaran itu dibuat sebagai bentuk protes kepada pemerintah. Jaring laba-laba dalam hal ini berarti sebuah perangkap musuh. Lembaga pendapat umum menjadi sebuah perangkap bagi orang yang berani mengkritik pemerintah. Dengan kata lain bahwa tidak ada yang berani menyalurkan aspirasinya karena takut akan penguasa yang tidak segan-segan menelannya.

b)        Lambang

Bendera semaphore merupakan bendera untuk kegiatan pramuka berwarna merah kombinasi kuning yang biasanya digunakan sebagai media penyampai pesan. Namun semaphore mempunyai kode-kode morse yang dapat digunakan untuk menyampaikan kode bahasa tertentu. Dalam hal ini Rendra ingin memainkan bendera semaphore untuk menyampaikan pesannya, karena tidak semua orang mampu mengerti kode-kode morse yang dimiliki dalam bendera tersebut. Isyarat asap kaum indian artinya kemarahan kaum indian yang diusir dari tanah airnya sendiri oleh kaum Eropa pendatang.
  

3.        Diksi

Diksi atau  yang disebut pilihan kata merupakan salah satu aspek yang penting dalam proses apresiasi puisi. Dalam puisi karya Rendra yang berjudul “Aku Tulis Pamplet ini” Rendra menggunakan bahasa pamflet yang lugas tegas dan gamblang. Jika puisi pada umumnya menggunakan pilihan kata atau diksi yang bersifat puitis,  namun keputusan Rendra memilih bahasa pamflet karena ia ingin puisi dan protesnya dapat dibaca oleh semua orang, tidak hanya dari kalangan berpendidikan atau berpengetahuan, namun juga dapat dibaca dan dimengerti oleh semua kalangan masyarakat Indonesia.

4.        Pengimajian

Dalam baris ketujuh dan kedelapan terdapat imaji gerak yang berarti penciptaan ungkapan oleh penyair mampu mempengaruhi seolah-seolah pembaca melakukan apa yang tertulis dalam sajaknya. Dalam hal ini tertulis apa yang terpegang hari ini, pembaca seakan ikut memegang apa yang dimaksud Rendra dan ketika ia menuliskan bisa luput besok pagi, kata luput adalah ungkapan untuk sesuatu yang lepas dari genggaman.
Pada baris 29-31 tersebut mengandung imaji perasaan yang berarti penciptaan ungkapan oleh penyair yang mampu mempengaruhi perasaan sehingga pembaca ikut terpengaruh perasaannya. Kata-kata ketakutan, kekhawatiran,dan ketegangan merupakan kata-kata dalam sajak Rendra yang mewakili imaji perasaan.
Pada keenam baris terdapat imaji penglihatan yang berarti panyair menampilkan kata-kata yang menyebabkan apa ayng digambarkan penyair lebih jelas seperti dapat dilihat oleh pambaca. Dalam hal ini Rendra mengajak pambaca untuk berimajinasi bagaimana ketika mtahari terbit dan tenggelam, bagaimana didalam air lumpur seseorang masih mampu berkaca.
Pada puisi baris keempat sampai keenam terdapat imaji auditif atau imaji pendengaran. Dalam hal ini Rendra menginginkan pembaca seolah-olah mendengarkan suara seperti yang digambarkannya. Terdapat imaji auditif yang dapat diimajinasikan dengan seolah-olah ikut mendengarkan apa yang dikasak-kusukkan dalam puisi tersebut.

5.        Irama (Ritme)

irama (Ritme) berhubungan dengan pengulangan bunyi, kata, frase, dan kalimat. Dalam puisi tersebut terdapat pengulangan frase pada baris 18-22. Terdapat pengulangan klausa aku ingin. Dengan begitu Rendra ingin menciptakan sebuah ritme puisi yang indah dan teratur.

6.        Amanat

Amanat yang terkandung di dalam puisi karya W.S. Rendra ini adalah bahwa ia ingin menyampaikan sebuah pesan kepada pembaca bahwa  kebebasan berpendapat seharusnya diberlakukan karena dalam suatu negara tidak hanya ada pejabat yang berkuasa namun juga ada rakyat dengan bermacam-macam status sosial, (2) birokrasi yang tersendat diakibatkan oleh dominasi kalangan atas menyebabkan kesenjangan sosial antara rakyat dan penguasa, sehingga sebaiknya sebagai satu kesatuan tanah air dan satu bangsa tidak seharusnya timbul ketidakpercayaan satu sama lain, (3) dalam mengungkapkan sebuah kritik atau pendapat tidak harus menggunakan cara kekarasan seperti yang banyak ditemui sekarang, namun melalui seni sejatinya seseorang juga mampu membawa perubahan tanpa harus menumpahkan darah, (4) pemerintahan yang didominasi pejabat yang tidak mau mendengar suara rakyat seharusnya digantikan oleh orang yang lebih peduli kepentingan umum bukan kepentingan kelompok

Post a Comment for "Pendekatan Analitis dalam Puisi 'Aku Tulis Pamplet Ini'"