Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Pengertian Kompetensi Dasar Menurut Ahli


Kompetensi dasar merupakan perincian lebih lanjut dari standar kompetensi (Susilo, 2007:120). Standar kompetensi dikembangkan menjadi lebih rinci dan mendetail sesuai dengan kompetensi yang ada dalam standar kompetensi. Kompetensi dasar harus menjadi landasan pengembangan indikator pembelajaran. Kompetensi dasar harus diurutkan dengan baik agar pembelajaran bisa berjalan dengan optimal.


Mulyasa (2007:204) mengatakan bahwa untuk mengkaji dan menentukan kompetensi dasar mata pelajaran dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut, (1) urutan berdasarkan hierarki konsep disiplin ilmu dan tingkat kesulitan materi, tidak harus selalu sesuai dengan urutan yang ada di standar isi, (2) keterkaitan antar kompetensi dasar dalam mata pelajaran, (3) keterkaitan kompetensi dasar dengan standar kompetensi.

Baca Juga :

Menurut Nasution (1990:120), urutan yang biasanya digunakan guru untuk menyusun pelajaran adalah (1) dari mudah ke sulit, (2) dari sederhana ke kompleks, (3) dari keseluruhan ke bagian-bagiannya, (4) dari yang diketahui kepada yang belum diketahui, (5) mengikuti urutan dari sejarah dulu baru masa sekarang, (6) dari konkret menuju abstrak, (7) dari contoh-contoh konkret menuju generalisasi. Prinsip urutan seperti pendapat Nasution juga berlaku pada pengurutan kompetensi dasar karena berkaitan dengan penguasaan materi siswa. Misalnya, kompetensi dasar membaca, kemampuan membaca harus diurutkan dari membaca yang paling sederhana sampai yang kompleks.

Adapun menurut Susilo (2007:120), cara mengurutkan kompetensi dasar sama dengan cara mengurutkan standar kompetensi yaitu dengan menggunakan pendekatan prosedural, pendekatan hierarkis, dari mudah ke sukar, dari konkret ke abstrak, pendekatan spiral, pendekatan tematis, pendekatan terpadu (integrated), terjala (webbed), dan lain sebagainya. Pendekatan prosedural digunakan jika kemampuan dasar yang dipelajari bersifat prosedural seperti langkah-langkah mengerjakan tugas.
Pendekatan hierarkis digunakan jika hubungan antara kemampuan dasar yang satu dengan kemampuan dasar yang lain bersifat prasyarat, dalam arti suatu kemampuan harus dipelajari dulu sebelum mempelajari kemampuan dasar berikutnya. Menurut pendekatan ini, kemampuan yang bersifat dasar harus diletakkan di urutan yang awal pada pembelajaran. Apabila peserta didik telah memenuhi kemampuan dasar itu, maka boleh melanjutkan ke kemampuan dasar selanjutnya yang kandungan materinya lebih kompleks.

Pendekatan spiral digunakan jika suatu pokok bahasan atau topik diberikan berulang-ulang, semakin luas dan semakin mendalam. Menurut Nasution (1990:121), prinsip kontinuitas bisa dikaji/mendasar atas prinsip spiral. Dalam pendekatan spiral, topik yang memiliki materi yang mudah dipelajari terlebih dahulu. Selanjutnya, topik yang sama tersebut diulang pada jenjang di atas jenjang yang pertama dengan kandungan materi yang lebih sulit/sukar dengan tujuan untuk memantapkan pengetahuan yang dimiliki oleh siswa.

Pendekatan terjala (webbed) merupakan salah satu bentuk pendekatan terintegrasi atau tematis. Dalam penyajian pelajaran, topik dari beberapa mata pelajaran yang relevan disajikan secara terpadu atau terintegrasi dengan menggunakan suatu tema sebagai titik sentral. Adapun pendekatan tematik merupakan strategi pengembangan kompetensi dasar yang bertitik tolak dari sebuah tema. Jadi satu tema menjadi titik pusat pengembangan materi pembelajaran.
DAFTAR RUJUKAN
Mulyasa, E. 2007.  Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Nasution, S. 1990. Pengembangan Kurikulum. Bandung: Citra Aditya Bakti.


1 comment for "Pengertian Kompetensi Dasar Menurut Ahli"

  1. Penerapan kompetensi dasar harus sesuai karena harus dipertanggungjawabkan pada bagian evaluasi. Terima kasih infonya

    ReplyDelete