Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Teks Anekdot: Pengertian, Struktur, Ciri, Unsur Kebahasaan, dan Macamnya

Jika Anda suka membaca kasus kriminal dalam komik atau suka mengikuti sebuah kasus politik di dunia nyata pasti sudah tidak begitu asing dengan teks anekdot. Sebenarnya, teks ini juga diajarkan dalam mapel bahasa Inggris. Pada tahun 2013, saat ada revolusi pergantian kurikulum, masuklah teks anekdot sebagai mapel baru bahasa Indonesia.

Pengertian Teks Anekdot

pengertian dan struktur teks anekdot

Menurut kamus besar Bahasa Indonesia,  definisi teks anekdot adalah suatu istilah sebutan untuk cerita singkat dan lucu yang di dalamnya terdapat sindiran. Di dalamnya ada kesan lucu serta menyenangkan dan semuanya dituliskan berdasarkan kejadian nyata, biasanya gambaran dari sikap seseorang.

Sebagian orang memang sudah tidak asing lagi dengan istilah satu ini, apalagi mereka yang berkecimpung di dunia hukum. Namun masih banyak juga masyarakat Indonesia tidak memahami dengan benar perihal teks anekdot. Jadi penting bagi kita untuk membahasnya.

Sedangkan menurut sebuah kajian struktur dan kebahasaan teks anekdot merupakan cerita singkat dimana Anda akan menemukan banyak unsur lucu yang sebenarnya ditujukan untuk menyindir. Bahan pembahasannya bisa beragam, bisa dari layanan publik, politik maupun lingkungan dan sosial.

MATERI BAHASA INDONESIA KELAS X SEMESTER GANJIL LAINNYA
TEKS LAPORAN HASIL OBSERVASI
TEKS CERITA HIKAYAT
TEKS EKSPOSISI

Ciri-Ciri Teks Anekdot

Istilah teks anekdot sebenarnya masih asing bagi beberapa orang. Hal ini dikarenakan pengenalannya juga tidak ke semua lapisan masyarakat jadi susah untuk membedakannya dengan majas sindiran. Namun tenang saja karena sekarang juga sudah ada beberapa penjelasan mengenai hal tersebut.

Ciri-Ciri Umum Teks Anekdot

  • Terinspirasi dari sebuah kejadian nyata dalam kehidupan sehari-hari. Kemudian penulis akan mengubahnya kedalam cerita penuh kelakar. Namun biasanya ada juga bentuk dialog antara dua orang untuk menyampaikan pesan tersebut.
  • Dahulu sebuah teks anekdot sebenarnya sangat real dan langsung diperankan oleh tokoh-tokoh terkenal pula. Namun seiring bertambahnya zaman dan perubahan kondisi lingkungan penyajiannya kini ada juga yang fiktif serta ditampilkan oleh tokoh publik figur.
  • Walaupun bersifat menghibur namun teks anekdot sangat syarat dengan cerita mengenai kejadian yang sedang booming saat itu. Hal tersebut dilakukan karena bisa mengungkap sebuah kebenaran. Secara tidak sadar publik akan dibawa ke dalam kondisi tersebut.
  • Terkadang dalam teks tersebut benar-benar diberikan kalimat sindiran alami. Hal ini pastinya akan disadari oleh pembaca ataupun penontonnya. Namun ada pula yang sindirannya diselubungkan dalam perumpamaan. Tapi tetap saja masih terlihat dan terbaca oleh audiens.
  • Digunakan sebagai salah satu media untuk menyampaikan kritikan terhadap pandangan berbeda dengan suatu kelompok. Biasanya teks anekdot banyak dipakai untuk memberikan kritikan pada pemerintah, menentang kebijakan dengan lawakan guyonan saja.

Ciri Kebahasaan  Teks Anekdot

  • Biasanya dalam sebuah teks anekdot selalu menyampaikannya pandangannya dengan menggunakan kalimat retoris. Dalam pengertiannya sendiri retoris sebenarnya adalah sebuah majas sebuah pertanyaan tidak membutuhkan adanya jawaban.
  • Dalam teks anekdot juga selalu melibatkan penggunaan konjungsi. Nantinya cerita akan selalu melibatkan hubungan antara waktu dan sebab akibat dari kejadian tersebut. Sehingga audiens akan semakin sadar sebenarnya cerita tersebut ditujukan kepada siapa.
  • Penggunaan kalimat seru juga selalu ada di dalam teks anekdot. Ketika tidak diperankan dalam sebuah lakon atau pementasan maka dalam teks tersebut akan selalu ada kalimat seru yang membuat pembacanya mengerti bahwa kejadian tersebut sudah masuk dalam intinya.
  • Pembahasan dalam teks anekdot biasanya banyak memakai kalimat-kalimat yang menyatakan masa lalu atau sudah terjadi. Tak jarang terkadang banyak pembahasan mengenai sejarah juga di dalamnya, bagaimana sikap suatu golongan atas kejadian tersebut. itulah sorotannya.

BACA JUGA ARTIKEL TERKAIT BERIKUT
CONTOH TEKS ANEKDOT SINGKAT MENYINDIR TEMA POLITIK

Struktur Teks Anekdot

Walaupun terlihat simpel dan sederhana namun belum tentu Anda bisa membuatnya dengan benar. Diperlukan sebuah struktur agar teks yang ditulis dapat tertuju secara baik. Apalagi untuk menciptakan sebuah lawakan berisikan sindiran berkelas bukanlah pekerjaan mudah. Berikut adalah penjelasan mengenai struktur teks anekdot.

1. Abstraksi

Abstraksi adalah gambaran awal saat anekdot mulai diceritakan. Walaupun tampaknya belum jelas namun jika diikuti dengan seksama maka nantinya Anda akan mulai mengerti dan paham dengan jalan dan isinya. Hanya saja pada bagian ini  baru berupa prolog

2. Orientasi 

Orientasi adalah bagian permulaan pengenalan beberapa tokoh yang akan memerankan cerita anekdot. Bagaimana kondisi tentang settingnya, latar belakang dari masing-masing karakter dan berbagai hal dasar lainnya.

3. Krisis

Krisis adalah awal mula konflik akan terjadi. Biasanya sindiran-sindiran sudah mulai keluar dan langsung tertuju kepada seseorang atau kelompok tertentu. Bagian krisis bisa saja terjadi berulang kali, tergantung dengan bahan cerita masing-masing

4. Reaksi

Reaksi adalah respon atau penyampaian sebuah tanggapan atas sindiran tersebut dari orang-orang lingkungan sekitar. Banyaknya reaksi juga tergantung penggambaran krisis pada cerita tersebut. Keduanya saling terhubung jadi kemungkinan jumlahnya juga sama.

5. Koda

Koda adalah bagian terakhir dari teks anekdot yang menggambarkan ending cerita. Umumnya sebuah cerita koda akan menggambarkan situasi akhir pada setting lokasi kejadian. Bagian satu ini tentu saja jadi aspek penting harus ada dalam sebuah teks anekdot agar audiens tahu bagaimana endingnya.

Unsur-Unsur Kebahasaan Teks Anekdot

Menuliskan sebuah teks anekdot tentu bukanlah perkara mudah, selain berisikan lawakan dan sindiran. Ada beberapa unsur kebahasaan harus ada di dalamnya. Nah penjelasan di bawah ini bisa dipakai sebagai pedoman membuat teks anekdot dengan benar dan sempurna.

1. Tokoh

Dalam sebuah cerita pastinya membutuhkan tokoh yang akan memainkan peran. Apalagi jika teks anekdot sudah diwujudkan dalam sebuah dialog pertunjukan baik teater maupun jenis pertunjukan lainnya. Tanpa tokoh maka jalan cerita tidak bisa berjalan.

2. Alur

Alur dari sebuah cerita juga termasuk dalam unsur kebahasaan dalam membangun teks anekdot yang baik. Jalan cerita nantinya dijelaskan secara mendetail dan di beberapa bagian akan ada polesan baik pengurangan maupun penambahan. Tujuannya adalah agar alur semakin menarik.

3. Latar 

Latar juga merupakan aspek penting harus ada dalam unsur kebahasaan sebuah teks anekdot. Wajib bagi penulis ataupun sutradara untuk menjelaskan tema, latar belakang kejadian tersebut. Suasana juga harus mendukung, agar terkesan nyata dengan kehidupan sehari-hari.

Macam-Macam Teks Anekdot

Banyak orang masih bertanya-tanya apakah anekdot sama halnya dengan humor biasa ? jawabannya tentu saja tidak. Terdapat pembeda jelas diantara keduanya. Misalnya dari ide cerita saja keduanya sudah berbeda. anekdot diangkat dari kisah nyata sedangkan humor tidak.

1. Artikel Anekdot

Biasanya bagian ini merupakan sebuah cerita dimana di dalamnya terdapat bentuk format naratif. Ceritanya juga sangat jelas antara tokoh, alur, latar, serta peristiwanya. Audiens akan mudah memahaminya karena disusun dengan jelas.

2. Cerpen Anekdot 

Biasanya akan memberikan Anda sebuah cerita lugas. Dimana didalamnya ada sebuah dialog atau percakapan juga antara 2 orang atau lebih untuk membuat sebuah sindiran. Cerita dalam cerpen cenderung tidak berbelit-belit sehingga mudah dipahami juga.

Itulah beberapa penjelasan mengenai teks anekdot. Sebenarnya Anda pasti sudah sering menemukannya dalam kehidupan sehari-hari. Hanya saja belum menyadari karena biasanya juga dibungkus dengan perumpamaan saja.

Post a Comment for "Teks Anekdot: Pengertian, Struktur, Ciri, Unsur Kebahasaan, dan Macamnya"