Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Manusia dan Budaya (Realisasi Diri)

hakikat budaya
Manusia tak akan pernah dapat lepas dari budaya, dan budaya tak akan mampu terbentuk tanpa kehadiran manusia. Sebagai makhluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna, manusia diberi akal guna memanfaatkan serta mengembangkan segala sesuatu yang ada di sekitarnya. 

Seiring dengan perkembangan zaman, manusia telah banyak mengalami perubahan, baik dari segi fisik, teknologi, maupun budayanya. Dalam hidupnya, manusia tentu akan mengalami proses interaksi dengan manusia yang lainnya. Hal ini berlangsung terus-menerus selama manusia itu hidup, karena pada hakekatnya, manusia adalah makhluk sosial yang tidak mampu hidup sendiri, utamanya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.

Proses interaksi yang berlangsung terus menerus inilah yang akan menjadi kebiasaan perilaku yang dilakukan oleh masyarakat dan setelah melalui proses yang panjang dan kompleks, barulah kebiasaan perilaku ini dapat disebut sebagai budaya. Tentunya kebiasaan perilaku masyarakat yang satu dan masyarakat yang lain tentunya berbeda. Hal ini dapat dipahami karena pola perilaku suatu masyarakat dipengaruhi oleh berbagai faktor yang nantinya akan membentuk ciri khas dan keunikan budaya suatu masyarakat.

Baca Juga : Apa Itu Apresiasi Sastra?

Sebagai warga negara Indonesia, kita harus memposisikan diri sebagai manusia yang berbudaya. Jika dilihat dari jumlahnya, budaya yang ada di Indonesia tentulah sangat banyak. Kebudayaan yang melimpah ruah ini harus disikapi secara bijak dan toleran. Karena dari kebudayaan yang melimpah ruah itu, kita dapat memperoleh lebih banyak sumber objek telaah ilmu, utamanya dalam kajian sastra. Pengalaman imajinatif yang lebih kaya sangat mendukung segala proses kreatif penulisan karya sastra, khususnya karya sastra.

Karya sastra yang baik adalah Karya sastra yang bersumber dari segala sesuatu yang ada di sekitarnya. Jika si penulis memiliki daya imajinatif yang baik, serta memiliki pengalaman absorbsi budaya yang baik pula, maka karya sastra yang dihasilkan akan menjadi lebih baik. Kemampuan dalam mengolah imajinasi dan menggabungkan dengan realitas yang ada serta penyisipan suatu pesan atau makna yang positif dari sebuah karya sastra masih siyakini sebagai salah satu cara terbaik dalam menghasilkan sebuah karya sastra yang berkualitas.

Sebuah karya sastra pasti memiliki nilai-nilai yang terkandung di dalamnya. Adapun nilai-nilai budaya yang ada dalam karya sastra tak akan lepas dari latar belakang si penulis. Karya sastra yang ditulis biasanya berkaitan erat dengan budaya di mana penulis pernah bertempat tinggal. Nilai-nilai yang terkandung dalam karya sastra si penulis dapat diketahui oleh khalayak luas stelah membaca karyanya dan dapat menjadi sesuatu yang lebih bermakna dan berharga serta  menjadi sebuah pelajaran hidup bagi masyarakat luas.

Tidak dapat dipungkiri, hingga saat ini sudah banyak orang yang terinpirasi hanya gara-gara membaca sebuah kisah yang diveritakan dan dikemas dalam bentuk novel. Mungkin dapat dirumuskan bahwa tingkat keterpengaruhan masyarakat terhadap suatu karya sastra akan berbanding lurus denga penjualan karyanya. Itulah budaya masyarakat Indonesia, dan tercermin dalam perilaku kita.




Post a Comment for "Manusia dan Budaya (Realisasi Diri)"